Selasa, 12 November 2013

Tentang seekor Anjing

“Awas disekitar sini ada anjing, tiap kali orang lewat pasti digonggongi.” Ucap seorang diantara para gadis yang melewati jalan Durian. “Guk..guk..gukk.” erangku ke arah mereka. “Tuh kan apa kubilang!! Lalu bagaimana ini sekarang?” ucap gadis itu lagi. “Ih.. kita lempar saja dia dengan batu! Bagaimana?” Ucap gadis yang lain sambil mengambil beberapa buah batu di sekitar kaki mereka. “Betul,betul!! Ayo kita lempari anjing itu” teriak yang lainnya dan juga memungut batu-batu disekitar kaki mereka. Duk..duk.. “Kaing..kaing” erangku pilu ke arah mereka sambil berusaha menghindar. “Hei..hei.. cukup.” Teriak seorang gadis dari arah sebuah rumah yang belakangan kuketahui bernama Arlin.

“Ah,.. itu dia Arlin, ayo kita kesana.” Ucap salah seorang diantara mereka sambil kemudian menjauhiku namun masih sempat melemparku dengan batu yang tersisa ditangannya. “Kalian apa-apaan sih,anjingnya ngga ngapa-ngapain malah dilempari batu! Jahat tahu nyiksa binatang.” Keluh Arlin kepada teman-temannya yang baru datang. “Tapi kan dia menggonggong ke arah kita”. Potong temannya yang pertama melempar batu ke arahku tadi. “Cuman menggonggong kan? Siapa tahu dia hanya butuh teman bermain. Ucap Arlin lagi yang masih sempat kudengar dengan telinga tajamku sebelum mereka memasuki rumah Arlin. Wah.. sepertinya anak yang baru pindah itu bisa diajak bermain. Pikirku sebelum akhirnya aku kembali berguling-guling di tanah. --Tulisan ttg Anjing yang saya tulis tanggal 22 September 2007. In memoriam (Loki&Volvo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar