Kamis, 18 Maret 2010

...teko cangkir...

teko dan cangkir. ya dua benda yang selalu berhubungan satu sama lain. kalaupun tidak berhubungan paling tidak selalu dikait-kaitkan satu dengan yang lainnya. mari kita telaah kedua benda ini.
teko : menurut kamusbahasaindonesia.org teko adalah te.ko
[n] cerek dr tembikar dsb untuk tempat air minum: sebuah -- terletak di samping wadah gula berisi teh panas yg masih mengepul sedangkan
cangkir masih menurut kamusbahasaindonesia.org cangkir adalah cang.kir
[n] mangkuk kecil yg bertelinga (tempat air teh atau kopi yg hendak diminum): setelah menghabiskan kopi dua -- dia merasa segar kembali; kami menghadiahi satu set -- buatan Cina kpd mereka pd hari perkawinannya

jadi kalau mau dipermudah, teko adalah tempat air minum, sedangkan cangkir adalah tempat air yang hendak kita minum. atau jika ingin lebih dipermudah. teko selalu menuangkan air ke cangkir dan selalu siap menuangkan air tersebut ke cangkir kapanpun cangkir mau bahkan mungkin saat cangkir sedang enggan. sedangkan cangkir hanya akan menghabiskan air tersebut atau paling tidak membuangnya jika ia tidak butuh. lebih dipermudah lagi, teko selalu hanya bisa memberi dan cangkir hanya menerima.

saya percaya setiap sesuatu itu (kalau tidak ingin dikatakan seseorang) pasti selalu mempunyai peluang untuk menjadi teko ataupun cangkir. hanya saja pada kapasitasnya yang bagaimana dulu sehingga dia menjadi apa untuk sesuatu apa. pada suatu kisah mungkin saja ia menjadi teko. sedangkan dikisahnya yang lain, mungkin saja ia menjadi cangkir. karena saya juga percaya baik teko ataupun cangkir itu tak selamanya ingin menjadi teko saja ataupun cangkir saja.

mari mengambil contoh dari sesuatu klo tak ingin disebut seseorang yang biasa menjadi teko. ketika ia bertemu teko yang lainnya otomatis salah satu diantara teko itu harus ada yang mengalah untuk mau menjadi cangkir. paling tidak agar diantara teko itu tidak saling beradu tanduk untuk menjalankan fungsinya. demikian juga ketika cangkir bertemu cangkir. harus ada yang bisa maju dan mengambil posisi sebagai teko agar salah satu diantara mereka tidak 'kosong'. sama seperti plus minus, sama seperti kanan kiri, depan belakang, atas bawah, yin dan yang demikian pula teko dan cangkir. harus ada 2 kutub yang berbeda itu agar bisa menjadi paling tidak mendekati sempurna atau sebut saja menjadi INDAH...

saya coba menganalogikan (sebenarnya saya tidak mau menggunakan kata analogi,karena kata salah seorang kawan tidak bagus bede'. tapi mau mi diapa tidak tahu mau diganti dengan kata apa) ke diri saya sendiri. pada suatu kisah, saya ingin dan tentu saja mau menjadi cangkir untuk sesuatu kalau tak ingin dikatakan seseorang. namun dikisah yang lain. saya ingin menjadi teko untuk seseorang maksud saya sesuatu. ;p sampai pada akhirnya ketika jiwa tekoku bertabrakan dengan teko yang lain. sayapun mencoba sedikit mengalah untuk menjadi teko. (meski sebenarnya dalam artian mengalah untuk menang dengan harapan teko yang lainnya agak-agak mengalah karena merasa saya mulai mengalah menjadi cangkir) hehehe... tapi ternyata selayaknya peribahasa dikasih hati minta jantung si teko malah keasyikan menikmati peran tekonya terhadapku. jiwa tekoku yang terpendampun akhirnya memberontak untuk kembali menjadi teko. akhirnya dengan caraku tersendiri saya mencoba menjadi teko terhadapnya dari sisi yang lain untuknya. meski mungkin tidak sesempurna biasanya saya menjadi teko. belum lagi ketika jiwa tekoku akhirnya mencoba mencari cangkir lainnya yang akhirnya secara perlahan kudapatkan sempurna cangkir itu. paling tidak menurutku.

lalu ketika saya menjadi cangkir, hal terindah memang adalah ketika saya menjadi cangkir. semuanya terasa nyaman-nyaman saja. hanya tinggal menunggu pemberian air dari teko dan menikmatinya. serta membuangnya jika memang tidak dibutuhkan. ;p terhadap sesuatu atau orang-orang tertentu saya selalu memunculkan dengan sempurna jiwa cangkirku. bahkan mungkin membuatnya jengah terhadap itu. hehehe... tapi sungguh saya menyukai posisi cangkir itu namun tetap ingin menjadi teko.

dan sekarang kusadari saya telah menjadi cangkir yang baik terhadap seseorang tidak lagi ingin kukatakan sesuatu. ;p dan telah menjadi teko yang cukup baik(menurutku) untuk cangkir bahkan beberapa cangkir yang ada. dan untuk seseorang yang selalu mau menjadi teko untukku, tak sadarkah dirimu saya juga ingin menjadi teko untukmu?? meski mungkin tak sesempurna dirimu menjadi tekoku...

untuk teko dan cangkir dimanapun kalian...



@M Coffee
180310 23.00
with kak Afni dan Novi.

(mantap postingan hari iniku,2 postingan dengan 2 cafe yang berbeda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar